Pernah kuliah D3 Akuntansi (walau sudah lupa), Pernah kuliah S1 Administrasi Negara (tinggal diperdalam lagi), Pernah jadi Pelatih Olahraga Senam Pernafasan berbasis Zikir Allah. Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya. Link Buku Perdana yang bisa di unduh: https://drive.google.com/file/d/1T-_ZTzUCk-spR68FP4qRzovJEqSk7aqe/view Saya dengan senang hati anda membagikan E-Book saya ini kepada orang-orang yang membutuhkannya, jika buku ini dirasakan manfaatnya.

Level Kepercayaan Bangsa Berbanding Lurus dengan Kemajuan Peradabannya

Kamis, 8 Agustus 2024 13:55 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Budaya Dulu, Baru Peradaban
Iklan

Lantas mengapa bangsa kita setengah-setengah, antara kepercayaan pada uang dan Tuhan?

Ketika masyarakat menaruh kepercayaan kuat
Pada angka angka yang tergoreskan pada kertas
Peradaban manusia bersandar pada rumus matematika
Yang melahirkan teknologi serba digital bersandar benda
Benda berteknologi itu berkembang sebagai kebutuhan
Yang memfasilitasi setiap kehidupan dunia hingga sekarang

Ketika masyarakat menaruh kepercayaan kuat
Pada nama suci Allah yang teringat dalam hati dan benak
Peradaban manusia bersandar pada Kemahakuasaan Tuhan
Yang melahirkan teknologi melibatkan terkabul doa mulia
Menjadikan manusia tak lagi gentar dan gelisah merana
Sebab semua difasilitasi oleh Tuhan Yang Maha Perkasa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka kudapatkan rumus sebuah peradaban
Level kepercayaan bangsa terhadap sesuatu terlihat
Berbanding lurus dengan kemajuan peradabannya
Lantas mengapa bangsa kita setengah-setengah
Antara kepercayaan pada uang dan Tuhan?
Itulah sebab potensi bangsa kita tersendat-sendat

Manakah yang paling dominan
Pada hati dan benak masyarakat kita?
Kita tentu dapat memilih kepercayaan
Yang kita suka dan memberikan manfaat
Namun apakah peradaban sekarang di dunia
Benar-benar memberikan kesejahteraan adil merata?

Apakah uang yang memberikan kehidupan?
Atau Allah kah yang memberikan kehidupan?
Bila benar Allah yang diyakini oleh kita semua
Lantas apakah totalitas ajaran-Nya kita amalkan?
Dan apakah kita menghidupkan Dia
Dalam hati, pikiran dan gerak kita?

Cimahi, 8 Agustus 2024.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Indrian S. Fauzi (Aa Rian)

Your great hope needs great price. Menaruh kecintaannya pada sastra puisi, filsafat dan teologi.

2 Pengikut

img-content

Penguasa Baru

Rabu, 30 April 2025 17:41 WIB
img-content

Aku Menyesal

Selasa, 22 April 2025 09:19 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler